SISTEM AKUAPONIK DENGAN JENIS TUMBUHAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN TENGADAK(Barbonymus scwanenfeldii)

DESITA SETIO RINI, 121110259 (2017) SISTEM AKUAPONIK DENGAN JENIS TUMBUHAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN TENGADAK(Barbonymus scwanenfeldii). Skripsi thesis, UNSPECIFIED.

[img]
Preview
Text
JURNAL DESITA SETIO RINI.pdf

Download (407kB) | Preview

Abstract

Desita Setio Rini, Nim : 121110259. ”Sistem Akuaponik Dengan Jenis Tumbuhan Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Tengadak (Barbonymus scwanenfeldii)”. Dibawah bimbingan Bapak Ir. Hastiadi Hasan, M.M.A dan Bapak Eko Prastio, S.Pi., M.P Ikan tengadak (Barbonymus scwanenfeldii) merupakan ikan asli dari Provinsi Kalimantan Barat yang memliki ekonomi yang tinggi dan sangat prospektif untuk di kembangkan jenis ikan ini di alam dapat mencapai berukuran panjang 34 cm dan berat lebih dari 500 g/ekor, bahkan pernah di temukan ikan yang berukuran panjang baku 45 cm (cholik et al., 2005). Menurut Adler et al., (2000) remediasi limbah akuakultur sangat penting dilakukan karena di beberapa daerah sumber air sangat terbatas dan tergantung pada badan air. Solusinya dengan menerapkan sistem akuaponik. Akuaponik adalah bentuk khusus dari sistem resirkulasi akuakultur yakni pemeliharaan tanaman dengan media air (hidroponik), yang disusun pada sirkulasi air yang sama dengan media budidaya ikan. Tujuan utama dari akuaponik adalah memanfaatkan nutrien yang dilepaskan oleh ikan untuk menumbuhkan tanaman, sehingga keberadaan nutrien tersebut dalam media budidaya tidak mengganggu pertumbuhan ikan (Graber dan junge, 2009). Keuntungan budidaya sistem akuaponik dibanding sistem resirkulasi yaitu komponen hidroponik dimanfaatkan sebagai biofilter (Endut et al., 2009). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis tumbuhan yang terbaik pada sistemakuaponik sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan optimal ikan tengadak. Penlitian ini dilaksanakan di Labotarium Basah Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan universitas Muhammadiyah Pontianak selama 48 hari dan meliputi 3 hari persiapan dan 45 hari dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 ulangan dengan perlakuan A, kontrol, B, tanaman kangkung, C, tanaman selada D, tanaman sawi. Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan tanaman kangkung pada pemeliharaan ikan tengadak merupakan perlakuan terbaik. Perlakuan B memberikan hasil rata-rata pertumbuhan berat mutlak 3,45 gram, rata-rata panjang mutlak 3,58 cm, rata-rata rasio konversi pakan 1,85%, rata-rata kelangsungan hidup 95,56%. Data kualitas air menunjukkan bahwa perlakuan tanaman kangkung (perlakuan A) kurang baik karena kandungan amonia (1,5 mg/L).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Prodi Budidaya Perairan
Depositing User: Perpus Muhammadiyah Pontianak
Date Deposited: 17 Jul 2018 03:38
Last Modified: 17 Jul 2018 03:38
URI: http://repository.unmuhpnk.ac.id/id/eprint/575

Actions (login required)

View Item View Item