UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MENGKUDU(Morinda citrifolia.) SEBAGAI PENGOBATAN IKAN JELAWAT (Leptobarbus hoevenii) YANG DIINFEKSI DENGAN BAKTERI Aeromonas hydrophila

HAMBALI, HAMBALI (2019) UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MENGKUDU(Morinda citrifolia.) SEBAGAI PENGOBATAN IKAN JELAWAT (Leptobarbus hoevenii) YANG DIINFEKSI DENGAN BAKTERI Aeromonas hydrophila. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Pontianak.

[img]
Preview
Text
BAB I DAN V.pdf - Published Version

Download (714kB) | Preview
[img] Text
ii - iv.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (34MB)

Abstract

Ikan Jelawat (Leptobarbus hoevenii) merupakan salah satu ikan asli Indonesia yang terdapat di beberapa sungai di Kalimantan dan Sumatera. Permintaan pasar terhadap ikan ini cukup tinggi dan mempunyai nilai ekonomis tinggi, sehingga merupakan komoditas yang sangat potensial dan mendorong minat masyarakat untuk mengembangkannya. berdasarkan hasil survei di Kota Pontianak, harga ikan jelawat berkisar antara Rp.50.000-70.000/kg. Saat ini sebagian besar kegiatan budidaya ikan sedang di upayakan menggunakan sistem budidaya intensif, begitu pula dengan budidaya ikan jelawat. Sistem budidaya intensif yang menerapkan padat penebaran tinggi menyebabkan ikan lebih rentan terserang penyakit. salah satu penyakit yang sering menyerang ikan jelawat dan ikan air tawar lainnya adalah penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS) yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrphila. Penyakit ini juga di kenal sebagai penyakit bercak merahdan mudah menular. Salah satu alternatif yang memiliki prospek yang baik untuk pencegahan dan pengobatan infeksi A. hydrophila adalah melalui aplikasi fitofarmaka. Penggunaan fitofarmaka sebagai imunostimulan dapat merangsang sistem imun ikan, sehingga efektif dan efisien dalam pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit termasuk penyakit MAS yang disebabkan oleh A. hydrophila. Jenis fitofarmaka yang memiliki potensi untuk pengobatan penyakit ini adalah daun mengkudu (Morinda citrifolia). Daun mengkudu mengandung flavonoid, terpenoid, antrakuinon, alkaloid, dan saponin. Kandungan bahan aktif tersebut dapat digunakan sebagai imunostimulan untuk mengobati infeksi penyakit yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun mengkudu dan konsentrasi ekstrak daun mengkudu yang efektip, yang diaplikasikan melalui pencampuran pakan sebagai upaya menekan aktivitas patogenitas pada ikan jelawat yang diuji tantang dengan bakteri Aeromonas hydrophila. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai sumber informasi tentang konsentrasi ekstrak daun mengkudu yang berbeda diaplikasikan melalui pencampuran pada pakan sebagai upaya menekan aktifitas patogenitas pada ikan Jelawat yang diuji tantang dengan bakteri Aeromonas hydrophila. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Basah (Wed lab) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Pontianak, Kalimantan Barat. Waktu pelaksanaannya Januari-Febuari 2019, rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan 3 ulangan, adapun variasi perlakuan ekstrak daun mengkudu yang dicampur melalui pakan adalah perlakuan A Kontrol positip (diinfeksi bakteri A. hydrophila tanpa deberi pakan ekstrak daun mengkudu), perlakuan B Kontrol negatip (tidak diinfeksi bakteri A. hydrophila tanpa diberi pakan ekstrak), perlakuan C (ekstrak daun mengkudu 2,5 g/kg pakan), perlakuan D (ekstrak daun mengkudu 5 g/kg pakan), perlakuan E (ekstrak daun mengkudu 7,5 g/kg pakan), perlakuan F (ekstrak daun mengkudu 10 g/kg pakan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia) sebagai pengobatan ikan jelawat yang diinfeksi dengan bakteri Aeromonas hydrophila. Efektivitas uji dapat dilihat dari adanya pengaruh yang sangat nyata dari perlakuan yang diberikan ekstrak daun mengkudu terhadap peningkatan respon makan, perubahan bobot, gejala kelinis, kelangsungan hidup ikan dan organ dalam ikan. Perlakuan kontrol negatip (tidak diinfeksi dan tidak diberi pakan ekstrak daun mengkudu) menghasilkan tingkat kelangsungan hidup 100%, rata-rata peningkatan bobot 1,99 g, Perlakuan D (ekstrak daun mengkudu 5 g/kg pakan) menghasilkan tingkat kelangsungan hidup 79,17%, rata-rata peningkatan bobot 1,99 g dan proses penyembuhan gejala kelinis paling cepat dibandingkan perlakuan lainnya, serta memberikan pengaruh positif terhadap respon makan dan pemulihan organ dalam ikan jelawat. Perlakuan E (ekstrakdaun mengkudu 7,5 g/kg pakan) menghasilkan tingkat kelangsungan hidup 66,67, rata-rata peningkatan bobot 1,67 g dan peroses penyembuhan gejala kelinis sedang, serta memberikan pengaruh positif terhadap respon makan dan pemulihan organ dalam ikan jelawat. perlakuan C (ekstrak daun mengkudu 2,5 g/kg pakan) menghasilkan tingkat kelangsungan hidup 62,5%, rata-rata peningkatan bobot 1,59 g dan proses penyembuhan gejala kelinis lambat serta memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan respon makan dan pemulihan organ dalam ikan jelawat yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Perlakuan F (ekstrak daun mengkudu 10 g/kg pakan) menghasilkan tingkat kelangsungan hidup 70,83, ratarata peningkatan bobot 1,35 g dan peroses penyembuhan gejala kelinis lambat, serta memberikan pengaruh positif terhadap respon makan dan pemulihan organ dalam ikan jelawat. Perlakuan kontrol positif (diinfeksi bakteri dan tidak diberi pakan ekstrak) menghasilkan tingkat kelangsungan hidup 50%, rata-rata peningkatan bobot 0,89 g dan proses penyembuhan gejala kelinis yang paling lambat dibandingkan perlakuan lainnya. Tanpa pemberian pakan ekstrak daun mengkudu tidak memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan respon makan dan pemulihan organ dalam ikan jelawat yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Sedangkan kualitas air yang diamati selama penelitian cukup mendukung dalam kelangsungan hidup benih ikan jelawat berkisar suhu 27-29oC, oksigen terlarut (DO) berkisar antara 5-6 mg/L, pH berkisar antara 6,57,5 dan Nilai Amonia (NH3) berkisar 0,1-0,3 mg/L. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun mengkudu yang diaplikasikan melalui pencampuran pakan memberikan pengaruh sangat nyata sebagai pengobatan ikan jelawat yang diuji tantang bakteri A. hydrophila. Penggunaan ekstrak daun mengkudu 5 g/kg pakan merupakan konsenterasi yang paling efektif dalam mengobati ikan jelawat yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: - Budidaya Perairan
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Prodi Budidaya Perairan
Depositing User: Admin 2
Date Deposited: 31 Aug 2023 06:52
Last Modified: 31 Aug 2023 06:52
URI: http://repository.unmuhpnk.ac.id/id/eprint/2382

Actions (login required)

View Item View Item