EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) SEBAGAI ANTI BAKTERI DALAM MENINGKATKAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) YANG DIINFEKSI Aeromonas hydrophila

FARISI, SALMAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) SEBAGAI ANTI BAKTERI DALAM MENINGKATKAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) YANG DIINFEKSI Aeromonas hydrophila. Skripsi thesis, UNSPECIFIED.

[img]
Preview
Text
BAB I DAN V.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III DAN IV.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Ikan gurame merupakan ikan asli perairan Indonesia yang telah tersebar di kawasan Asia Tenggara. Habitat asli ikan gurame adalah rawa-rawa dan danau ikan gurame mendiami perairan tenang atau bebas arus terbukti ikan gurame sangat cocok dipelihara di dalam kolam. Budidaya ikan di Indonesia merupakan salah satu komponen yang penting pada sektor perikanan salah satu budidaya ikan yang dikembangkan saat ini adalah budidaya ikan gurame. Budidaya ikan gurame telah banyak di kembangkan petani karena ikan gurame merupakan ikan ekonomis penting, baik pada tingkat benih maupun sebagai ikan konsumsi. Ikan gurame memiliki prospek untuk dikembangkan, dari hasil pengamatan harga ikan gurame di Kota Pontianak berkisar antara mengcapai 50.000−60.000/kg. Di Indonesia produksi ikan gurame pada tahun 2014 sebesar 118.776 ton atau 3,26% dari total produksi ikan budidaya. Budidaya ikan gurame sering mendapat kendala karena timbulnya penyakit. Selain karena penurunan kualitas air pada saat musim kemarau. Penyakit yang sering dijumpai pada organisme budidaya adalah penyakit bakterial, salah satu bakteri penyebab penyakit ikan adalah bakteri Aeromonas hydrophila. Penyakit yang disebabkan bakteri ini dikenal dengan nama Motil Aeromonas Septicemia (MAS) atau penyakit bercak merah, serangannya dapat mematikan benih ikan dengan tingkat kematian mencapai 80%−100% dalam waktu 1−2 minggu. Dalam mengatasi permasalahan penyakit ikan akibat bakteri Aeromonas hydrophila salah satu cara yang aman digunakan adalah dengan memanfaatkan tanaman obat-obatan bahan alami berfungsi sebagai antimikroba yang ramah lingkungan. Sebagai alternatif pengobatan, dapat digunakan obat tradisional. Kelebihan obat tradisional dibandingkan obat modern adalah mudah didapat, murah, aman, dan bahan baku obat mudah dibudidayakan. Salah satu tanaman obat-obatan yang dapat mencegah infeksi bakteri Aeromonas hydrophila yang menyerang ikan adalah daun sirih. Daun sirih dapat digunakan sebagai antibakteri karena mengandung 4,2% minyak atsiri. Daun sirih mengandung senyawa alkaloid, triterpenoi, flavanoid, saponin dan tannin. Kandungan bahan aktif tersebut dapat digunakan untuk menanggulangi infeksi penyakit yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak daun sirih kedalam pakan terhadap kelangsungan hidup ikan gurame yang diinfeksi Aeromonas hydrophila dan menentukan konsenterasi ekstrak daun sirih yang efektif sebagai antibakteri pada ikan gurame yang diinfeksi Aeromonas hydrophila. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumber informasi dalam membantu meningkatkan produktivitas budidaya ikan gurame dengan meminimalisir kerugian akibat serangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri A. hydrophila. Bahwa ekstrak daun sirih yang diaplikasikan melalui pencampuran pada pakan, dapat digunakan sebagai upaya menekan aktivitas patogenitas pada ikan gurame yang diuji tantang dengan bakteri A. hydrophila. Penelitian ini dilaksanakan selama ± 1 bulan, 14 hari, bertempat di Laboratorium Basah (Wet lab) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Pontianak yang terletak di Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Rancangan penelitian menggunakan metode eksperimental dengan rancangan Acak Lengkap (RAL) yang di bagi dalam 6 perlakuan dan masing-masing terdiri dari 3 kali ulangan. Adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah perlakuan A kontrol positif diinfeksi A. hydrophila, perlakuan B kontrol negatif tidak diinfeksi A. hydrophila (normal), Perlakuan C ekstrak daun sirih 0,2 g /100 g pakan pelet diinfeksi dengan A. hydrophila. Perlakuan D ekstrak daun sirih 0,4 g /100 g pakan pelet diinfeksi dengan A. hydrophila. Perlakuan E ekstrak daun sirih 0,6 g /100 g pakan pelet diinfeksi dengan A. hydrophila. Perlakuan F ekstrak daun sirih 0,8 g /100 g pakan pelet diinfeksi dengan A. hddrophila.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih (Piper betle L.) sebagai pengobatan ikan gurame yang diinfeksi dengan bakteri Aeromonas hydrophila. Efektivitas uji dapat dilihat dari adanya pengaruh yang sangat nyata dari perlakuan yang diberikan ekstrak daun sirih terhadap peningkatan respon makan, gejala kelinis, organ dalam, perubahan bobot dan kelangsungan hidup ikan. Perlakuan B kontrol negatip (tidak diinfeksi dan tidak diberi pakan ekstrak daun sirih) menghasilkan tingkat kelangsungan hidup 100%, rata-rata peningkatan bobot 3,01 g. Perlakuan C (ekstrak daun sirih 0,2 g/ 100 g pakan) menghasilkan tingkat kelangsungan hidup 58,33%, rata-rata peningkatan bobot 2,08 g dan proses penyembuhan gejala kelinis agak lambat, serta memberikan pengaruh positif terhadap respon makan dan pemulihan organ dalam ikan gurame. Perlakuan D (ekstrak daun sirih 0,4 g/100 g pakan) menghasilkan tingkat kelangsungan hidup 66,67, rata-rata peningkatan bobot 1,74 g dan peroses penyembuhan gejala kelinis sedang, serta memberikan pengaruh positif terhadap respon makan dan pemulihan organ dalam ikan gurame. Perlakuan E (ekstrak daun sirih 0,6 g/ 100 g pakan) menghasilkan tingkat kelangsungan hidup 75,00%, rata-rata peningkatan bobot 2,92 g dan proses penyembuhan gejala kelinis paling cepat di bandingkan perlakuan lain serta memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan respon makan dan pemulihan organ dalam ikan gurame yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Perlakuan F (ekstrak daun sirih 0,8 g/100 g pakan) menghasilkan tingkat kelangsungan hidup 70,83% rata-rata peningkatan bobot 2,18 g dan peroses penyembuhan gejala kelinis sedang, serta memberikan pengaruh positif terhadap respon makan dan pemulihan organ dalam ikan gurame. Perlakuan A kontrol positif (diinfeksi bakteri dan tidak diberi pakan ekstrak) menghasilkan tingkat kelangsungan hidup 50%, rata-rata peningkatan bobot 1,38 g dan proses penyembuhan gejala kelinis yang paling lambat dibandingkan perlakuan lainnya. Tanpa pemberian pakan ekstrak daun sirih tidak memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan respon makan dan pemulihan organ dalam ikan gurame yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila.Sedangkan kualitas air yang diamati selama penelitian cukup mendukung dalam kelangsungan hidup benih ikan gurame berkisar suhu 27-29oC, oksigen terlarut (DO) berkisar antara 5-6 mg/L, pH berkisar antara 6,5-7,5 dan Nilai Amonia (NH3) berkisar 0,1-0,3 mg/L. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun sirih yang diaplikasikan melalui pencampuran pakan memberikan pengaruh sangat nyata sebagai pengobatan ikan gurame yang diuji tantang bakteri A. hydrophila. Penggunaan ekstrak daun sirih 0,6 g/100 g pakan merupakan konsenterasi yang paling efektif dalam penyembuhan dan meningkatkan kelangsungan hidup ikan gurame yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: - Budidaya Perairan
Depositing User: Admin 2
Date Deposited: 05 Jul 2023 03:46
Last Modified: 05 Jul 2023 03:46
URI: http://repository.unmuhpnk.ac.id/id/eprint/2262

Actions (login required)

View Item View Item