PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN TEH (Camellia Sinensis) TERHADAP DAYA REKAT (ADHESIVENESS) DAN PENETASAN TELUR IKAN BAUNG (Mystus Nemurus)

BADARULLAH, ARIE (2019) PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN TEH (Camellia Sinensis) TERHADAP DAYA REKAT (ADHESIVENESS) DAN PENETASAN TELUR IKAN BAUNG (Mystus Nemurus). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Pontianak.

Preview	Text BAB I DAN V.pdf - Published Version Download (699kB) | Preview
	Text BAB II-IV.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (320kB)

Abstract

Ikan Baung (Mystus Nemurus) merupakan komoditas ikan air tawar yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai ikan budidaya. Jenis ikan ini dapat dipelihara di kolam atau dalam keramba jaring apung (KJA) dan dapat menyesuaikan diri terhadap pakan buatan. Berdasarkan data pusat data statistik Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Barat tahun 2010, produksi hasil budidaya ikan baung sejumlah 3,1 ton untuk daerah Kuburaya dan 14,6 ton untuk daerah Pontianak dan sekitarnya. Dapat dilihat daerah pontianak sendiri memiliki prospek tersendiri untuk ikan baung pada tahun 2010. Tetapi untuk saat ini pembudidaya dan pemijahan ikan baung masih kurang, untuk penyediaan benih yang berkualitas, baik dalam jumlah maupun waktu yang tepat merupakan faktor utama dalam menjamin kelangsungan usaha pembesaran ikan sampai ukuran konsumsi. Salah satu faktor yang mempengaruhi kuantitas benih adalah penetasan. Tanin merupakan turunan dari asam galat, sebagian besar turunan galat disebut tanin karena bersifat dapat menyamak kulit. Tanin mempunyai daya antibakteri dengan cara mempresipitasi protein karena diduga tanin mempunyai efek yang sama dengan senyawa fenolik (Noriko, 2013). Efek antibakteri tanin, di antaranya melalui reaksi dengan membran sel, inaktivasi enzim, dan destruksi atau inaktivasi fungsi materi genetik (Masduki, 1996). Selain itu, tanin diduga dapat mengerutkan dinding sel atau membran sel sehingga mengganggu permeabilitas sel sehingga tidak dapat melakukan aktivitas hidup dan pertumbuhannya terhambat atau bahkan mati (Ajijah, 2004). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi larutan teh yang terbaik untuk menghilangkan daya rekat pada telur ikan baung. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi atau referensikepada pembudidaya agar mendapatkan konsentrasi larutan teh yang efektif untuk menghilangkan daya rekat telur serta untuk meningkatkan keberhasilan penetasan telur ikan baung.Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu pada tanggal 11 Agustus sampai 1 Semptember 2018, pada tahapan persiapan pemijahan 1 minggu, dan penelitian selama 2 minggu bertempat di (SUPM) Sekolah Usaha Perikanan Menengah Pontianak, Kabupaten Pontianak.Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: timbangan, mikroskop, spuit,termometer, DO meter, pH meter, aerator, planktonet, mangkok plastik, ember, serokan, penggaris, alat dokumentasi dan alat penunjang lainnya serta toples berukuran 5 liter sebanyak 12 buah sebagai wadah uji dan toples berukuran 2 liter sebanyak 12 buah sebagai wadah perlakuan daya rekat telur. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan A ( kontrol), perlakuan B (4 gr/liter), perlakuan C (6 gr/liter), perlakuan D (8 gr/liter). Adapun parameter yang diamati selama penelitian adalahmenghilangkan sifat daya rekat telur, derajat pembuahan telur (FR), derajat penetasan telur (HR), kelangsungan hidup (SR), dan kualitas air. Berdasarkan hasil dari penelitian dengan penggunaan larutan teh dengan konsentrasi 8 gr/L sangat efektif menurunkan daya rekat telur serta 6 gr/L meningkatkan daya tetas telur ikan baung, yaitu Derajat pembuahan (FR %) telur ikan baung yang tertinggi 80,67% (perlakuan C), daya rekat telur ikan baung yang terbaik 85,67% (perlakuan A), daya tetas telur (HR %) ikan baung yang tertinggi 78,40% (perlakuan C), tingkat kelangsungan hidup larva (SR %) ikan baung yang terbaik 86,52% (perlakuan C).

Actions (login required)

View Item