FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PENYAKIT FILARIASIS DI KECAMATAN SEJANGKUNG TAHUN 2014

Mahmuda, Mahmuda and Muhammad, Nasip and ROSSA, IDJERIAH (2016) FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PENYAKIT FILARIASIS DI KECAMATAN SEJANGKUNG TAHUN 2014. Fakultas Ilmu Kesehatan.

Preview	Text ABSTRACK.pdf Download (75kB) | Preview
Preview	Text cover jurnal.pdf Download (258kB) | Preview
Preview	Text jurnal.pdf Download (260kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agent biologi yang ditularkan atau menular kepada orang lain melalui media tertentu. Salah satu penyakit menular yang berbahaya di Indonesia adalah penyakit kaki gajah atau bahasa latinnya disebut Filariasis. Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria kelas nematoda yang hidup di saluran dan kelenjar getah bening (limfatik) dan dapat menyebabkan gejala klinis akut maupun kronis yang penularannya melalui gigitan nyamuk dengan berbagai jenis nyamuk. Angka kasus filariasis yang terjadi di Kalimantan barat pada tahun 2012 terdapat 321 kasus dan Kabupaten Sambas merupakan penyumbang terbesar angka kasus filariasis sebanyak 78 kasus di tahun 2011. Kecamatan Sejangkung adalah angka tertinggi dalam penemuan kasus filariasis di Kabupaten Sambas sehingga perlunya penelitian tentang faktor lingkungan apa saja yang mempengaruhi kejadian penyakit filariasis di Kecamatan Sejangkung. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor lingkungan yang mempengaruhi kejadian penyakit filariasis di Kecamatan Sejangkung. Jenis penelitian ini penelitian observasional yang bersifat analitik dengan pendekatan case control. Analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan chi-square. Populasi adalah penderita filariasis yang tercatat di Puskesmas dengan jumlah 18 orang sehingga perbandingan antara kasus dan control menggunakan perbandingan 1 : 2 dengan total sampel yang diambil 54 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara kejadian fillariasis dengan tempat perindukan nyamuk dengan nilai p value = 0.048 (OR = 4,474), tempat peristirahatan nyamuk dengan nilai p value = 0.014 (OR = 5,2), penggunaan kelambu dengan nilai p value = 0.012(OR =6,4), dan aktifitas di luar rumah pada malam hari dengan nilai p value = 0.001 (OR = 10), sedangkan tidak ada hubungan dengan penggunaan reffelent dengan nilai p value = 0.100. Saran kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah serta menggunakan kelambu pada waktu tidur di malam hari, untuk Puskesmas agar meningkatkan sosialisasi dan informasi melalui penyuluhan yang lebih intens kepada warga yang beresiko khususnya penyakit fillariasis. " Communicable disease is disease caused by a biological agent that is transmitted or transmitted to another person through a particular medium. One dangerous infectious diseases in Indonesia is elephantiasis or Latin language called Filariasis. Filariasis is a chronic infectious disease caused by infection with filarial worms living nematodes class tract and lymph nodes (lymph) and can cause acute and chronic clinical symptoms is transmitted through mosquito bites by mosquitoes. Figures filariasis cases occurred in West Kalimantan in 2012 there were 321 cases and Sambas district is the largest contributor number of filariasis cases as many as 78 cases in 2012. District of Sejangkung is the highest figure in the discovery of filariasis cases in Sambas district so that the need for research on environmental factors that influence the incidence of filariasis in District Sejangkung. The purpose of this study was to determine the environmental factors that affect the incidence of filariasis in District Sejangkung. This type of research is observational analytic study with case control approach. Statistical analysis in this study using the chi-square. Filariasis patient population was recorded at the health center with the number 18 that the ratio between cases and controls using a ratio of 1: 2 with total samples taken 54 people. The results of this study indicate that there is a relationship between the incidence of filariasis by mosquitoes breeding places with p value = 0048 (OR = 4.474), mosquito resting place with p value = 0.014 (OR = 5.2), the use of mosquito nets with p value = 0.012 (OR = 6.4), and activities outside the house at night with p value = 0.001 (OR = 10), whereas no association with the use of repellent with p value = 0.100. Advice to people to always keep the environment around the home and use a mosquito net at bedtime at night. to health centers in order to improve dissemination and information through more intense counseling to people who are at risk of particular diseases fillariasis"

Actions (login required)

View Item