HUBUNGAN ANTARA SUHU, KELEMBABAN DAN JUMLAH BAKTERI DI UDARA PADA RUANGAN BER-AC DENGAN SICK BUILDING SINDROME (SBS) PADA KARYAWANPT. ALAS KUSUMA GROUP KABUPATEN KUBU RAYA

Ayu, Lestari and Budiastutik, Indah and Trisnawati, Elly (2016) HUBUNGAN ANTARA SUHU, KELEMBABAN DAN JUMLAH BAKTERI DI UDARA PADA RUANGAN BER-AC DENGAN SICK BUILDING SINDROME (SBS) PADA KARYAWANPT. ALAS KUSUMA GROUP KABUPATEN KUBU RAYA. FAKULTAS ILMU KESEHATAN.

[img]
Preview
Text
NASKAH PUBLIKASI.pdf

Download (436kB) | Preview

Abstract

Sick Building Sindrome (SBS) adalah sekumpulan gejala yang dialami oleh penghuni gedung yang dihubungkan dengan waktu yang dihabiskan dalam gedung tersebut dan merupakan problem yang muncul pada gedung tertutup dengan gelas atau kaca dan konkrit dengan ventilasi yang kurang dan AC. Hasil pengukuran pada waktu observasi pada salah satu ruangan yaitu : suhu 280C, kelembaban 78%, hal tersebut tidak sesuai dengan NAB menurut PermenkesNo 13/Men/X/2011. Berdasarkan observasi awal dari 10 karyawan terdapat 7 karyawan yang mengalami gejala SBS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas fisik (suhu dan kelembaban) dan biologi (jumlah mikroorganisme) udara pada ruangan ber-AC dengan Sick Building Sindrome pada karyawan di PT. Alas Kusuma Group Kabupaten Kubu Raya. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Analisa data mencakup univariat, bivariat dan uji statistik menggunakan chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% dan level signifikan 5% kemudian dilanjutkan dengan Odd Ratio untuk mengetahui kekuatan hubungan. Sampel penelitian sebanyak 51 orang, dengan menggunakan instrumen kuesioner dan pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara suhu dalam ruangan ber-AC dengan Sick Building Syndrome pada karyawan PT. Alas Kusuma Group Kabupaten Kubu Raya (p=0,697) dan ada hubungan antara kelembapan dalam ruangan ber-AC dengan Sick Building Syndrome pada karyawan PT. Alas Kusuma Group Kabupaten Kubu Raya (p=0,047) dan Rata-rata jumlah bakteri adalah 46.215 CFU/jam/m3, jumlah bakteri minimal 13.000 CFU/m3 dan maksimal 81.000 CFU/m3 dengan standar deviasi 21.400 CFU/jam/m3. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jumlah bakteri melebihi NAB sebesar 700 CFU/m3 Kontrol kualitas fisik dan biologi udara dalam ruangan, pemeliharaan AC, pemeliharaan kebersihan ruangan, dan perbaikan kondisi gedung merupakan upaya pencegahan terjadinya SBS pada karyawan di PT. Alas Kusuma Group Kabupaten Kubu Raya "Sick Building Syndrome is a group of symptoms experienced by the occupants of the building. This is caused by the length of time spent in the building covered with glass and concrete. The lack of the ventilation and air-conditioning also contribute significantly to this symptom. The results of the observation conducted by the researcher showed that 7 of the 10 employees experience symptoms of Sick Building Syndrome. The mayor contribution of this the symptoms are the room temperature (28C with 78% humidity) which is not in accordance with the regulation of health minister No. 13 / Men / X / 2011. This study was aimed at figuring out the correlation of physical quality (temperature and humidity), biological air (the number of microorganism) in air-conditioned room, and Sick building Syndrome among employees of PT. Alas Kusuma Group, Kabupaten Kubu Raya. An observational method, as well as cross sectional approach, was carried out in this study. The data analysis covered univariate and bivariate analysis, chi square test , and odd ratio. The number of the samples were 51 employees. While the instruments used were questionnaires and measurement. The study revealed two findings. First, there was no correlation of temperature in air-conditioned room and Sick Building Syndrome among employees of PT. Alas Kusuma Group, Kabupaten Kubu Raya (p=0,697). Second, there was correlation of humidity in air-conditioned room and Sick Building Syndrome among employees of PT. Alas Kusuma Group, Kabupaten Kubu Raya (p=0,047). In addition, the average number bacteria was 46.215 CFU/hour/m3, the number of minimum bacteria was 13.000 CFU/hour/m3, and the number of maximum bacteria was 81.000 CFU/hour/m3 with the deviation standard of 21.400 CFU/hour/m3. Based on the findings, preventive actions need to be done. These actions can be followed up by controlling the physical quality of biological air in air-conditioned room, maintain the AC condition and the room cleanliness, and improve the condition of the building. By doing so, the incidence of Sick Building Syndrome among employees at PT Alas Kusuma group can be reduced"

Item Type: Article
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Sub Admin1 UM PTK
Date Deposited: 25 Mar 2017 03:32
Last Modified: 25 Mar 2017 03:32
URI: http://repository.unmuhpnk.ac.id/id/eprint/254

Actions (login required)

View Item View Item