HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN, ASUPAN KALSIUM, DAN ASUPAN ZINK DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA (24- 59 BULAN) DI KELURAHAN BANSIR LAUT KOTA PONTIANAK

SUMARNI, 151510661 (2019) HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN, ASUPAN KALSIUM, DAN ASUPAN ZINK DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA (24- 59 BULAN) DI KELURAHAN BANSIR LAUT KOTA PONTIANAK. Skripsi thesis, Fakultas Ilmu Kesehatan.

[img]
Preview
Text
SUMARNI 151510661.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Latar Belakang : Penderita stunting di dunia diperkirakan terdapat 150,8 juta balita pendek pada tahun 2017. Pada tahun 2019, Kota Pontianak bagian Tenggara dengan karakteristik perekonomian, pendidikan tinggi dan dekat wilayah pensisir sungai terdapat 25 kasus balita stunting. Pada Wilayah penelitian ini belum pernah digali determinan kejadian stunting pada balita. Tujuan : Menganalisis asupan protein, asupan kalsium dan asupan zink sebagai determinan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kelurahan Bansir Laut Kota Pontianak. Metode : observasional analitik dengan rancangan case control. Sampel penelitian adalah anak balita usia 24-59 bulan di Kelurahan Bansir Laut Kota Pontianak, sebanyak 75 sampel yang dipilih dengan menggunakan teknik total sampling. Uji statistik menggunakan uji Chi-square. Pengumpulan data menggunakan food recall 2x24 jam, jumlah sampel sebanyak 25 anak mengalami stunting dan 50 anak tidak mengalami stunting. Hasil : hasil penelitian menunjukan 60.0% balita memiliki asupan protein yang kurang pada kelompok kasus, 36.0% pada kelompok kontrol, 100% asupan kalsium kurang pada kelompok kasus dan kontrol dan 100% asupan zink kurang pada kelompok kasus, 92% pada kelompok kontrol. Uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara asupan protein dengan kejadian stunting dengan p=0.048 dan tidak ada hubungan antara asupan zink dengan kejadian stunting dengan p=0.294. Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara asupan protein dengan kejadian stunting. Saran : Bagi instansi Kesehatan (Puskesmas), memberikan penyuluhan tentang makanan yang baik dikonsumsi yang tinggi akan protein, kalsium dan zink. Bagi keluarga balita, para ibu bisa mengganti sumber protein berasal dari hewani dengan berasal dari sumber nabati seperti tempe dan tahu selain lebih murah dan juga praktis bisa juga yang bersumber dari sayuran contohnya sayuran yang berwarna hijau seperti sawi, bayam, kangkung dan kacang panjang.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Depositing User: S.IP., MA Dwi Cahyo Prasetyo
Date Deposited: 31 Jan 2020 05:49
Last Modified: 31 Jan 2020 05:49
URI: http://repository.unmuhpnk.ac.id/id/eprint/971

Actions (login required)

View Item View Item