IMAS SUDARYANI, 121510012 (2016) GAMBARAN STATUS GIZI KURANG PADA ANAK BALITA DI DAERAH TERPENCIL TAHUN 2016 ( Studi di Desa Tamong, Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang ). Other thesis, UM Pontianak.
|
Text
COVER.pdf Download (144kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I..pdf Download (182kB) | Preview |
|
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (157kB) | Preview |
Abstract
FAKULTAS ILMU KESEHATAN SKRIPSI, SEPTEMBER 2016 IMAS SUDARYANI GAMBARAN EPIDEMIOLOGI GIZI KURANG PADA ANAK BALITA DIDAERAH TERPENCIL TAHUN 2016 (STUDI DI DESA TAMONG, KECAMATAN SIDING, KABUPATEN BENGKAYANG) xxi + 96 halaman + 27 tabel + 3 gambar + 1 grafik + 5 peta + 11 lampiran Gizi kurang balita disebabkan karena kurang asupan gizi yaitu makanan yang bergizi seimbang. Daerah terpencil dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan menjadi penyebab dalam pemenuhan gizi balita. Gizi kurang balita juga disebabkan karena rendahnya pendidikan ibu dan kurangnya pendapatan keluarga sehingga berpengaruh pada ketersediaan pangan dan frekuensi makan di dalam rumah tangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran gizi kurang balita di daerah terpencil. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 14 orang ibu balita gizi kurang, berdasarkan indicator BB/U. Gizi kurang ringan Z Score ≥-2.5 SD dan <-2.0 SD, gizi kurang sedang Z Score ≥-3 SD dan <2.5 SD, gizi kurang berat Z Score <-3.0 SD. Uji statistic dengan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 10 orang (71,4%) mengalami gizi kurang ringan, 2 orang (14,3%) mengalami gizi kurang sedang dan 2 orang (14,3%) mengalami gizi kurang berat. Sebaran balita gizi kurang di desa Tamong yaitu 6 orang (42,9%) di Tamong besar, 1 orang (7,1%) di Tamong Tengah, 4 orang (28,6%) di Tamong atas, 3 orang (21,4%) di Tamong buluh. Pendidikan ibu yaitu 9 orang (64,3%) ibu tidak pernah sekolah, 4 orang (28,6%) ibu tidak tamat SD, 1 orang (7,1%) ibu tamat SD. Pekerjaan ibu yaitu semua ibu bekerja sebagai petani. Pendapatan keluarga yaitu semua keluarga memperoleh pendapatan perbulan kurang dari Rp.1.200.000. Ketersediaan beras keluarga yaitu 12 keluarga (85,7%) memiliki ketersediaan beras yang kurang cukup dan 2 keluarga (14,3%) memiliki ketersediaan beras yang cukup. Frekuensi makan nasi yaitu seluruh keluarga termasuk dalam kategori frekuensi makan yang cukup. Saran bagi dinas kesehatan adalah agar melakukan kebijakan tentang pemberdayaan kesehatan kepada petugas kesehatan pelaksana dengan memberikan pelatihan pemberdayaan masyarakat sehingga petugas paham dan melakukan perannya sehingga mengurangi terjadinya gizi kurang pada balita. Kata kunci : gizi kurang, ketersediaan pangan, makanan bergizi seimbang Pustaka : 41 (2006-2016)
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | Perpus Muhammadiyah Pontianak |
Date Deposited: | 01 Jul 2019 03:03 |
Last Modified: | 01 Jul 2019 03:03 |
URI: | http://repository.unmuhpnk.ac.id/id/eprint/894 |
Actions (login required)
View Item |