FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU REPRODUKSI PADA SISWA-SISWI SMAN 1 BELIMBING KABUPATEN MELAWI

KRESENSIA ERLINA, 101510231 (2017) FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU REPRODUKSI PADA SISWA-SISWI SMAN 1 BELIMBING KABUPATEN MELAWI. Other thesis, UNSPECIFIED.

[img]
Preview
Text
1. Halaman Awal Skripsi Perilaku Seksual Berisiko.pdf

Download (99kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. BAB I Skripsi Perilaku Seksual Berisiko.pdf

Download (38kB) | Preview
[img]
Preview
Text
8. Daftar Pustaka Perilaku Seksual Berisiko.pdf

Download (20kB) | Preview

Abstract

FAKULTAS ILMU KESEHATAN SKRIPSI, 28 AGUSTUS 2017 KRESENSIA ERLINA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA SISWA-SISWI SMAN 1 BELIMBING KABUPATEN MELAWI xxii + 98 Halaman + 36 Tabel + 4 Gambar + 9 Lampiran Perilaku seksual remaja dapat diwujudkan dalam tingkah laku bermacam-macam, mulai dari perasaan tertarik, mengakses pornografi, masturbasi/onani, berkencan, berpegangan tangan, berpelukan, mencium pipi, mencium bibir, menyentuh area sensitif, petting, oral sex dan melakukan senggama. Begitu juga yang dilakukan sejumlah remaja di SMAN 1 Belimbing. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko pada siswa/siswi SMAN 1 Belimbing, Kabupaten Melawi. Variabel penelitian meliputi sikap terhadap seksualitas, perilaku seksual teman sebaya, keterpaparan media, tradisi/kebiasaan di masyarakat, beban pembiayaan anak dan perilaku seksual. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Sampel sebanyak 191 orang yang diambil dengan cara stratified random sampling pada populasi siswasiswi SMAN 1 Belimbing, Kabupaten Melawi. Data dianalisis secara statistik berupa analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-square (x2) dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara perilaku seksual teman sebaya (nilai p = 0,000; PR = 4,120), keterpaparan media (nilai p = 0,000; PR = 2,347) dan tradisi/kebiasaan di masyarakat (nilai p = 0,000; PR = 2,148) dengan perilaku seksual berisiko, tetapi tidak ada hubungan signifikan antara sikap terhadap seksualitas (nilai p = 0,389) dan beban pembiayaan anak (nilai p = 0,247) dengan perilaku seksual berisiko. Promosi dan pengembangan layanan kesehatan reproduksi perlu lebih dekat ke sasaran yaitu remaja di sekolah. Kerjasama lintas sektor dengan pihak sekolah diperlukan guna mengembangkan kegiatan terpadu melibatkan orang tua dan murid. Kata Kunci : Perilaku Seksual Berisiko, Remaja Sekolah Menengah Atas. Pustaka : 46 (2000 – 2017).

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Perpus Muhammadiyah Pontianak
Date Deposited: 20 Feb 2019 03:28
Last Modified: 20 Feb 2019 03:28
URI: http://repository.unmuhpnk.ac.id/id/eprint/759

Actions (login required)

View Item View Item