ANALISIS PRILAKU SIRKUMSISI PADA PRIA ETNIS DAYAK KANAYATN DI DESA PUNGGUR KAPUAS KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2016

Sorono, Budi and Ridha, Abduh and Abrori, Abrori (2016) ANALISIS PRILAKU SIRKUMSISI PADA PRIA ETNIS DAYAK KANAYATN DI DESA PUNGGUR KAPUAS KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2016. Fakultas Ilmu Kesehatan.

Preview

Text JURNAL BUDI-2.pdf Download (323kB) | Preview

Abstract

Latar Belakang: Sirkumsisi merupakan salah satu tindakan bedah minor dengan prinsip membuang sebagian/seluruh kulup yang menutupi Glans Penis.DI Indonesia 10,2 juta penduduk melakukan sirkumsisi. Di Kalbar data prevalensi sirkumsisi masih belum ada.Hasil observasi di dapatkan bahwa dari 10 responden diketahui 6 diantaranya melakukan sirkumsisi. Faktor yang mempengaruhi tindakan sirkumsisi diantaranya Usia, pendidikan, efikasi diri, nilai yang diharapkan, kompleksitas, tekanan jaringan, budaya, suku dan agama. Tujuan penelitian: ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pendidikan, usia, nilai yang diharapkan, efikasi diri, kompleksitas dan tekanan jaringan Metode Penelitian:Jenis penelitian ini adalah Surveyyang bersifat deskriftif. sampel dalam penelitian ini sebesar 84 orang dengan menggunakan rumus statistik. Pengambilan sampel dilakukan dengan caraProportionalrandom sampling. Hasil; Dari 84 sampel yang diambil didapatkan bahwa tingkat pendidikan responden yang paling banyak adalah SMP sebesar 34,5%, usia > 35 tahun sebesar 77,4%, Nilai yang diharapkan kurang baik 59,5%, Efikasi diri kurang mendukung 61,9%, kompleksitas rumit 67,9% dan tekanan sosial kurang baik sebesar 59,5% Saran:Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya untuk memprioritaskan masalah sirkumsisi dalam rencana strategis Dinas Kesehatan baik berupa pendataan maupun seminar dan pelatihan "Background: Circumcision is a minor surgery with the principle of circumcision is to remove part / whole. Indonesia 10.2 million inhabitants perform circumcision. In West Kalbar circumcision prevalence data is still there because circumcision is not an issue that is a priority of. Observations from get that out of 10 respondents note 6 of them perform circumcision. Factors that influence the actions of circumcision include age, education, self-efficacy, the expected value, complexity, network pressure, cultural, ethnic and religious Objective: This is to describe the level of education, age, expected value, self-efficacy, complexity and network pressure Methods: This research is a survey that is descriptive. sample in this study amounted to 84 people using statistical formulas. Sampling was done by proportional random sampling results; Of the 84 samples taken showed that the respondents' education level that most of the SMP amounted to 34.5%, age> 35 years amounted to 77.4%, the expected value of 59.5% is not good, self-efficacy less support 61.9%, 67.9% intricate complexity and pressure of poor network 59.5% Suggestion: Based on the research results suggested that Kubu Raya District Health Office to prioritize the issue of circumcision in the strategic plan of the Health Service in the form of data collection as well as seminars and training"

Actions (login required)

View Item