MODEL PROMOSI KESEHATAN STBM (SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT) PADA KOMUNITAS ANAK SEKOLAH SEBAGAI PREVENSI PRIMER TERHADAP PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN DI DAERAH TERISOLIR KALIMANTAN BARAT

FACHRI, HELMAN and SUWARNI, LINDA and SELVIANA, SELVIANA (2015) MODEL PROMOSI KESEHATAN STBM (SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT) PADA KOMUNITAS ANAK SEKOLAH SEBAGAI PREVENSI PRIMER TERHADAP PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN DI DAERAH TERISOLIR KALIMANTAN BARAT. -.

Preview	Text Helman Fachrie_Universitas Muhammadiyah Pontianak_Laporan AKHIR_HIBER.pdf - Published Version Download (682kB) | Preview
Preview	Text penelitian 2015_helman Fachri S.E M.M.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
Preview	Text Surat Tugas Hiber Tahun 2015.pdf - Published Version Download (106kB) | Preview
	Text Kontrak DIKTI 2015.pdf - Published Version Download (2MB)

Abstract

Buruknya kondisi sanitasi merupakan salah satu penyebab kematian anak di bawah 3 tahun yaitu sebesar 19% atau sekitar 100.000 anak meninggal karena diare setiap tahunnya dan kerugian ekonomi diperkirakan sebesar 2,3% dari Produk Domestik Bruto (studi World Bank, 2007). Buruknya sanitasi berdampak negatif pada kerugian ekonomi yang nilainya sangat besar di Indonesia. Pada tahun 2006, perkiraan biaya yang dikeluarkan per tahun mencapai Rp 56 triliun. Biaya sebesar itu setara dengan 2,3% GDP (Gross Domestic Product), dan dapat dibelanjakan untuk perawatan dan penyembuhan penyakit yang kejangkitannya berakar pada air dan sanitasi buruk serta perilaku tidak higiene. Dampak ekonomi dari pencemaran air akibat sanitasi yang buruk mencapai Rp 14,9 triliun (Research Report, Economic Impact of Sanitation In Indonesia : Water and Sanitation Program-East Asia and Pasific, World Bank : 2008). Kalimantan Barat merupakan salah satu propinsi yang banyak terdapat daerah terisolir karena dikelilingi oleh sungai (julukan “seribu sungai”), sehingga untuk menjangkau daerah tidak mudah. Prevalensi penyakit berbasis lingkungan cukup tinggi pada wilayah terisolir ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor determinan penyakit berbasis lingkungan di daerah terisolir Kalimantan Barat dalam upaya promosi kesehatan Sanitasi Total Berbasis Lingkungan (STBM) sebagai prevensi primer pada anak sekolah dasar (SD). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan total sampling pada 80 anak SD (kelas 3,4, dan 5) di daerah terisolir (sepuk laut). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa determinan penyakit berbasis lingkungan yang signifikan antara lain: pengetahuan (p value = 0,000), sikap (p value = 0,000), praktek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PBHS) (p value = 0,005), kepemilikan jamban (p value = 0,000), dan Buang Air Besar (BAB) di sungai/tempat terbuka (p value = 0,000) (p value < 0,05). Pengetahuan, sikap, dan praktek PHBS merupakan faktor protektif yang dapat mencegah kejadian penyakit berbasis lingkungan (OR < 1). Berdasarkan hasil penelitian ini media yang disenangi oleh anak SD adalah dalam bentuk cerita bergambar (komik), dan dalam bentuk video singkat (film). Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang secara potensial dan pemicu untuk menerapkan STBM. Mereka juga sebagai agent of change dalam lingkungan keluarga, sehingga dapat menstimulus keluarganya untuk menerapkan STBM pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya, yang akan berdampak pada pencegahan penyakit berbasis lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan promosi kesehatan STBM pada anak SD sebagai agent of change sehingga dapat menurunkan angka kejadian penyakit berbasis lingkungan melalui komik dan film sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, perlunya kerjasama dengan pemerintahan setempat dalam penyediaan sarana dan prasarana umum pada masyarakat di wilayah terisolir.

Actions (login required)

View Item