MODEL PROMOSI KESEHATAN STBM (SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT) PADA KOMUNITAS ANAK SEKOLAH SEBAGAI PREVENSI PRIMER TERHADAP PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN DI DAERAH TERISOLIR KALIMANTAN BARAT

FACHRI, HELMAN and SUWARNI, LINDA and SELVIANA, SELVIANA (2016) MODEL PROMOSI KESEHATAN STBM (SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT) PADA KOMUNITAS ANAK SEKOLAH SEBAGAI PREVENSI PRIMER TERHADAP PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN DI DAERAH TERISOLIR KALIMANTAN BARAT. -.

[img]
Preview
Text
Surat Tugas Hiber Tahun 2016.pdf - Published Version

Download (107kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Kontrak Penelitian Hiber Tahun 2016.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text
1FILM DESAKU BERSIH DESAKU SEHAT.pdf - Published Version

Download (267kB)
[img] Text
1Surat Penerimaan Proposal Lanjutan Penelitian 2016.pdf

Download (103kB)
[img] Text
1Usulan HKI Film Desaku Bersu Desaku Sehat.pdf

Download (1MB)
[img] Text
1Daftar Nama Pemenang Penelitian Tahun 2016.pdf

Download (10MB)
[img] Text
1Lampiran Penerimaan Proposal Lanjutan Penelitian 2016.pdf

Download (1MB)
[img] Text
1Helman Fachri_Universitas Muhammadiyah Pontianak_Laporan Akhir.pdf

Download (657kB)
[img] Text
Kontrak Penelitian_2016 (1).pdf - Published Version

Download (687kB)

Abstract

Indonesia menghadapi tantangan yang masih sangat besar terkait dengan masalah air minum, hygiene dan sanitasi. Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah masalah sosial budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (BAB) di sembarang tempat, khususnya ke badan air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan higienis lainnya. Hal ini didukung dengan hasil studi Indonesia Sanitation Sector Development Program (ISSDP) tahun 2006, menunjukkan bahwa 47% masyarakat masih berperilaku buang air besar di sungai, sawah, kolam, kebun dan tempat terbuka. Demikian juga hasil studi Basic Human Services (BHS) di Indonesia yang menunjukkan bahwa perilaku mencuci tangan masih rendah, di antaranya, mencuci tangan setelah buang air besar hanya 12%, sebelum makan 14%, sebelum memberi makan bayi hanya 7%, dan sebelum menyiapkan makanan sebesar 6%. Buruknya kondisi sanitasi merupakan salah satu penyebab kematian anak di bawah 3 tahun yaitu sebesar 19% atau sekitar 100.000 anak meninggal karena diare setiap tahunnya dan kerugian ekonomi diperkirakan sebesar 2,3% dari Produk Domestik Bruto (studi World Bank, 2007). Buruknya sanitasi berdampak negatif pada kerugian ekonomi yang nilainya sangat besar di Indonesia. Pada tahun 2006, perkiraan biaya yang dikeluarkan per tahun mencapai Rp 56 triliun. Biaya sebesar itu setara dengan 2,3% GDP (Gross Domestic Product), dan dapat dibelanjakan untuk perawatan dan penyembuhan penyakit yang kejangkitannya berakar pada air dan sanitasi buruk serta perilaku tidak higiene. Dampak ekonomi dari pencemaran air akibat sanitasi yang buruk mencapai Rp 14,9 triliun (Research Report, Economic Impact of Sanitation In Indonesia : Water and Sanitation Program-East Asia and Pasific, World Bank : 2008). Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan dan paradigma baru pembangunan sanitasi di Indonesia yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku. Pendekatan ini cukup efektif untuk mempercepat akses terhadap sanitasi yang layak melalui perubahan perilaku secara kolektif dan pemberdayaan masyarakat. Konsep utama pada STBM adalah perubahan perilaku. Penerapan STBM pada masyarakat sudah banyak dilakukan oleh pemerintah. Akan tetapi, penerapan pada komunitas anak sekolah masih sedikit dilakukan, dan belum adanya model promosi kesehatan STBM pada komunitas anak sekolah. Padahal, anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa, yang dapat menjadi agent of change di masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan (p value = 0.035; 95% CI = 0.027-0.737) dan sikap (p value = 0.004; 95% CI = 0.193 – 0.934) sebelum dan sesudah intervensi komik pada anak SD. Berdasarkan hasil penelitian ini media komik dan film pendek efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap anak SD untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga dapat mendukung tercapainya sanitasi total berbasis masyarakat. Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang secara potensial dan pemicu untuk menerapkan STBM. Oleh karena itu, perlunya dukungan dan pendampingan pada anak SD agar dapat konsisten dan kontinue menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu, media komik dan film pendek hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai media pendidikan kesehatan di sekolah pada anak SD dalam upaya memberdayakan dan menciptakan agent of change dalam bidang kesehatan. Dengan demikian, dapat sebagai prevensi primer terhadap penyakit sanitasi berbasis lingkungan.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Prevensi Primer, Penyakit Berbasis Lingkungan, Pengetahuan, Sikap, Skill
Subjects: - Ilmu Manajemen
- Kesehatan Masyarakat
Divisions: Fakultas Ekonomi & Bisnis > Prodi Manajemen
Depositing User: Admin 2
Date Deposited: 30 Oct 2023 03:17
Last Modified: 05 Apr 2024 01:50
URI: http://repository.unmuhpnk.ac.id/id/eprint/2440

Actions (login required)

View Item View Item