GAMBARAN EPIDEMIOLOGI KEJADIAN CAMPAK DAN RUBELLA DI KOTA PONTIANAK TAHUN 20172018

PERMATASARI, RIZKI DWI (2019) GAMBARAN EPIDEMIOLOGI KEJADIAN CAMPAK DAN RUBELLA DI KOTA PONTIANAK TAHUN 20172018. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Pontianak.

Preview	Text bab i dan vi.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text BAB II, III, IV DAN V.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (979kB)

Abstract

Latar Belakang : Di Indonesia, tahun 2010-2015 diperkirakan ada 23.164 kasus campak dan 30.463 kasus rubella. Di wilayah Kota Pontianak tahun 2017-2018 ditemukan 31 kasus campak dan 29 kasus rubella dinyatakan positif. Salah satu upaya pengendalian campak rubella, surveilans diharapkan mampu menyediakan informasi data berkualitas sebagai dasar pengambilan keputusan sebuah intervensi. Oleh sebab itu diperlukan pemantauan kejadian kasus secara spesifik terkait distribusi dan pola penyebaran penyakit campak dan rubella. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan kejadian penyakit campak dan rubella berdasarkan orang tempat waktu serta pola kejadian kasus penyakit dengan pendekatan SIG. Metode : Dasar penelitian adalah deskripsif menggunakan pendekatan sistem informasi geografis. Sampel penelitian menggunakan total sampling yaitu 60 penderita kasus positif campak dan rubella di Kota Pontianak. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus campak rubella lebih banyak didominasi berjenis kelamin perempuan (62,3%) dengan kelompok usia < 15 tahun (86,9%). Pola kejadian campak maupun rubella tahun 2017-2018 menyebar di seluruh kelurahan di Kota Pontianak. Kasus campak sering muncul pada bulan Oktober-Maret, sedangkan rubella lebih sering muncul pada bulan Juli-Desember. Saran : Pemberian penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi dan memberikan jaminan layanan kesehatan jika ada efek samping dari imunisasi tersebut. Selain itu, perlunya sosialisasi tentang tanda gejala campak maupun rubella di sekolah, agar guru juga mengetahui gejala campak dan rubella sehingga anak yang terinfeksi segera diisolasi.

Actions (login required)

View Item