OPTIMASI PEMBERIAN MAGGOT DAN PAKAN BUATAN MENGGUNAKAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN TOMAN (Channa micropeltes)

WAHYUNI, SARI (2021) OPTIMASI PEMBERIAN MAGGOT DAN PAKAN BUATAN MENGGUNAKAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN TOMAN (Channa micropeltes). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Pontianak.

[img]
Preview
Text
BAB I DAN V.pdf - Published Version

Download (728kB) | Preview
[img] Text
BAB II, III DAN IV.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (398kB)

Abstract

Ikan toman (Channa micropeltes) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak terdapat di daerah Kalimantan Barat. Ikan toman berpotensi untuk dikembangkan sebagai usaha budidaya, hal ini disebabkan karena harga jualnya dipasaran yang cukup menjanjikan yaitu, dengan harga mencapai Rp 50.000 per/kg. Daging ikan toman diketahui memiliki kandungan protein albumin tinggi yang bermanfaat untuk kesehatan sehingga sejatinya sangat potensial untuk dibudidaya kembangkan. Ikan toman tergolong ke dalam salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki nilai gizi yang tinggi diantaranya kadar air 18,92%, protein 75,11%, lemak 5,23%, dan kadar abu 0,84%. Ikan rucah merupakan pakan terbaik untuk pembesaran ikan toman, namun penyediaannya mengalami kendala karena menurunnya populasi stok ikan liar di perairan dan meningkatnya harga karena suplai yang musiman. Ikan rucah hanya bisa di dapat pada saat musim penghujan karena pada saat musim kering ketersediaan pakan ikan rucah hanya sedikit bahkan tidak ada. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan mencari pakan alternative sebagai pakan pengganti ikan rucah yaitu dengan menggunakan maggot dan pakan buatan (pellet). Maggot adalah organisme yang berasal dari larva Black Soldier Fly (BSF) familly stratiomydae diptera yang dikenal sebagai organisme pembusuk dan dihasilkan pada metamorfosis fase kedua setelah fase telur dan sebelum fase pupa yang nantinya akan menjadi BSF dewasa. Maggot memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi (40%-50%), tidak membawa agen penyakit, untuk mendapatkannya tidak memerlukan teknologi tinggi, dan harganya relative murah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian maggot dan pakan buatan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan toman. Menentukan dosis pakan yang untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan toman. Hasil dari penelitian ini diharapkan memberi informasi ilmiah mengenai penggunaan maggot dan pakan buatan sebagai pakan pengganti ikan rucah terhadap kinerja pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan toman. Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan dengan bobot rata-rata 1,18 g/ekor yang diperoleh di kabupaten Kapuas Hulu. Pemberian pakan pada ikan toman dilakukan sebanyak 5% dari bobot tubuh ikan dan frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari yaitu pada pagi, siang dan sore hari (08.00; ix12.30 dan 16.00 WIB). Wadah yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuarium dengan ukuran 60 x 30 x 40 cm sebanyak 15 buah yang dilengkapi dengan aerator. Kepadatan ikan toman pada saat pemeliharaan adalah 10 ekor ikan/ akurium. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 5 perlakuan dan 3 kali pengulangan. Penentuan dosis pemberian pakan dalam penelitian ini adalah perlakuan A: 0% maggot 100% pellet, perlakuan B: 25% maggot 75% pellet, perlakuan C: 50% maggot 50% pellet, perlakuan D: 75% maggot 25% pellet, perlakuan E: 100% maggot 0% pellet. Data yang diperoleh terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, untuk mengetahui bahwa data bersifat normal, homogen untuk dilakukan uji lebih lanjut yaitu analisa sidik ragam analysis of variancy (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa maggot dan pellet memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan, kelangsungan hidup dan efisiensi pakan. Pada perlakuan D (75% maggot 25% pellet) merupakan dosis yang terbaik untuk pertumbuhan benih ikan toman (Channa micropeltes). Dosis tersebut mampu menghasilkan laju pertumbuhan 0,49%, kelangsungan hidup 86,67% dan efisiensi pakan 0,91%. Perlakuan D mendapatkan hasil yang terbaik diduga kualitas kedua jenis pakan yang diberikan sangat baik karena kandungan nutrisinya tinggi dan lengkap yaitu kandungan protein maggot mencapai 42,1%. Sedangkan kadar kandungan proksimat protein pakan pellet yang digunakan pada saat penelitian yaitu 40%. Artinya dosis tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan ikan toman.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Maggot, pakan buatan, pertumbuhan, ikan toman
Subjects: - Budidaya Perairan
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Prodi Budidaya Perairan
Depositing User: Admin 2
Date Deposited: 11 Jan 2023 04:06
Last Modified: 11 Jan 2023 04:06
URI: http://repository.unmuhpnk.ac.id/id/eprint/1838

Actions (login required)

View Item View Item