EFEKTIFITAS MADU LEBAH TERHADAP JANTANISASI (MASKULINISASI) DENGAN METODE PERENDAMAN PADA LARVA IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp.)

WAHYUNINGSIH, HEFNI (2017) EFEKTIFITAS MADU LEBAH TERHADAP JANTANISASI (MASKULINISASI) DENGAN METODE PERENDAMAN PADA LARVA IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp.). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Pontianak.

Preview	Text BAB I DAN V.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text BAB II, III DAN IV.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (998kB)

Abstract

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan ekonomis tinggi yang telah lama di kenal oleh masyarakat indonesia. Ikan nila memiliki hobby atau kemampuan reproduksi yang tinggi, sehingga sering terjadi inbreeding atau “kawin sesama”. Akibatnya tingkat pertumbuhan menjadi lambat dan perlu waktu yang lama untuk mencapai ukuran konsumsi. Budidaya monoseks telah terbukti efisien dalam memproduksi ikan nila dan dapat memperbaiki pertumbuhan biomassa ikan nila. Pengaraham kelamin jantan pada ikan nila merupakan altenatif yang dapat di lakukan mengingat ikan nila jantan memiliki pertumbuhan yang cepat. Metode yang dapat di terapkan yaitu dengan maskulinisasi. Produksi Ikan nila jantan dapat menggunakan hormon 17αmethyltesterone ataupun tesis sapi. Namun, berdasarkan surat kepu tusan menteri kelautan perikanan KEP.20/MEN/2003 yang diperbaharui KEP.52/MEN/2014 bahwa hormon 17α-metiltestosterone masuk dalam klasifikasi obat keras yang dapat mempengaruhi keamanan pangan dan kelestarian lingkungan. Penggunaan Hormon MT telah dibatasi karena dikhawatirkan meninggalkan residu, baik pada ikan maupun diperairan. Oleh karena itu, perlu adanya bahan alternatif yang lebih aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan. pengunaan bahan alami yang tidak bersifat karsinogenik bila di bandingkan dengan penggunaan hormon adalah madu lebah alami. Madu mengandung chrysin yang menghambat kerja aromatase inhibitor sehingga mengakibatkan produksi hormon testosteron meningkat dan sifat-sifat jantan menjadi dominan. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi madu lebah pada perendaman larva ikan nila merah yang dapat menghasilkan persentase larva ikan jantan yang terbaik. viPenelitian ini dilaksanakan di Laboratorium terpadu Perikanan Universitas Muhammadiyah Pontianak, Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian berlangsung dari bulan April sampai Juni 2017 selama 75 hari yang terdiri dari 5 hari persiapan dan 70 hari pelaksanaan kegiatan. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 4 perlakuandan 3 ulangan. Adapun perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut: Perlakuan A : Konsentrasi madu lebah 0 ml/liter (kontrol), Perlakuan B : Konsentrasi madu lebah 20 ml/liter air, Perlakuan C : Konsentrasi madu lebah 40 ml/liter air dan Perlakuan D : Konsentrasi madu lebah 60 ml/liter air. Mengacu pada penelitian Oktarianto et al (2014), menggunakan madu lebah 20 ml/liter air dan 40 ml/liter air. Dengan variabel persentase ikan jantan, pengamatan kelangsungan hidup, dan pertumbuhan mutlak. Hasil penelitian tentang perendaman larva dengan konsentrasi larutan madu lebah yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap persentase kelamin jantan pada larva ikan nila merah berdasarkan hasil uji dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) menunjukan bahwa, Persentase tertinggi pada nisbah kelamin jantan yaitu pada perlakuan 60 ml/l dengan tingkat keberhasilan 80,79%. Sedangkan untuk nisbah kelamin betina terendah ada pada perlakuan 40 ml/l dengan persentase 19,21%. Pada pertumbuhan ikan nila merah selama 70 hari tidak berbeda nyata terhadap tiap perlakuan, adapun pertumbuhan bobot tertinggi yaitu pada perlakuan D (60 ml/l) dengan keberhasilan mencapai 13,37 gram. Kelangsungan hidup ikan dengan perendaman madu tingkat keberhasilan mencapai 80% pada perlakuan B (40 ml/l).

Actions (login required)

View Item