FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PENYAKIT FILARIASIS DI KECAMATAN SEJANGKUNG

MAHMUDA, 071510117 (2014) FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PENYAKIT FILARIASIS DI KECAMATAN SEJANGKUNG. Skripsi thesis, UM Pontianak.

[img]
Preview
Text
cover.pdf

Download (395kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRACK.pdf

Download (75kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (263kB) | Preview

Abstract

Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agent biologi yang ditularkan atau menular kepada orang lain melalui media tertentu. Salah satu penyakit menular yang berbahaya di Indonesia adalah penyakit kaki gajah atau bahasa latinnya disebut Filariasis. Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria kelas nematoda yang hidup di saluran dan kelenjar getah bening (limfatik) dan dapat menyebabkan gejala klinis akut maupun kronis yang penularannya melalui gigitan nyamuk dengan berbagai jenis nyamuk. Angka kasus filariasis yang terjadi di Kalimantan barat pada tahun 2012 terdapat 321 kasus dan Kabupaten Sambas merupakan penyumbang terbesar angka kasus filariasis sebanyak 78 kasus di tahun 2012. Kecamatan Sejangkung adalah angka tertinggi dalam penemuan kasus filariasis di Kabupaten Sambas sehingga perlunya penelitian tentang faktor lingkungan apa saja yang mempengaruhi kejadian penyakit filariasis di Kecamatan Sejangkung. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor lingkungan yang mempengaruhi kejadian penyakit filariasis di Kecamatan Sejangkung. Jenis penelitian ini penelitian observasional yang bersifat analitik dengan pendekatan case control. Analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan chi-square. Populasi adalah penderita filariasis yang tercatat di Puskesmas dengan jumlah 18 orang sehingga perbandingan antara kasus dan control menggunakan perbandingan 1 : 2 dengan total sampel yang diambil 54 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara kejadian fillariasis dengan tempat perindukan nyamuk dengan nilai p value = 0.048(OR = 4,474), tempat peristirahatan nyamuk dengan nilai p value = 0.014 (OR = 5,2), penggunaan kelambu dengan nilai p value = 0.012 (OR =6,4), dan aktifitas di luar rumah pada malam hari dengan nilai p value = 0.001 (OR = 10), sedangkan tidak ada hubungan dengan penggunaan reffelent dengan nilai p value = 0.100. Saran kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah serta menggunakan kelambu pada waktu tidur di malam hari, untuk Puskesmas agar meningkatkan sosialisasi dan informasi melalui penyuluhan yang lebih intens kepada warga yang beresiko khususnya penyakit fillariasis.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Depositing User: Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited: 10 Dec 2016 07:28
Last Modified: 10 Dec 2016 08:07
URI: http://repository.unmuhpnk.ac.id/id/eprint/18

Actions (login required)

View Item View Item