STUDI LITERATUR TENTANG GAMBARAN PERILAKU PENGGUNAAN ROKOK ELEKTRIK PADA REMAJA DI KOMUNITAS VAPORAZING PADA 4 WILAYAH INDONESIA (KOTA SEMARANG, KOTA SURABAYA, KABUPATEN MINAHASA UTARA

RANDA, RISKY (2020) STUDI LITERATUR TENTANG GAMBARAN PERILAKU PENGGUNAAN ROKOK ELEKTRIK PADA REMAJA DI KOMUNITAS VAPORAZING PADA 4 WILAYAH INDONESIA (KOTA SEMARANG, KOTA SURABAYA, KABUPATEN MINAHASA UTARA. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Pontianak.

Preview	Text BAB I DAN V.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text BAB II, III DAN IV.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (414kB)

Abstract

Latar Belakang : Penguna rokok elektrik (vape) dalam 30 hari terakhir-naik dari 20,8% di tahun 2018. Untuk siswa sekolah menengah atas di usia 11-14 tahun melonjak dari 4,9% tahun 2018 menjadi 10,5% di tahun 2019. Mengingat usia yang mulai merokok menggunakan tembakau sebelum usia 18 tahun pada pelajar Indonesia 20,3% dalam bentuk asap atau tanpa asap. Remaja usia 13-15 tahun memiliki kebiasaan merokok dengan 36,2% berjenis laki-laki dan 4,3% perempuan. Keseluruhan 47,2% pelajar perokok Indonesia juga sudah dalam status adiksi, atau ketagihan. Kemudian komunitas vaporizing yang ada di Indonesia khususnya sudah dibentuk sejak tahun 2016 namun pada saat itu belum terlalu banyak yang mengikutinya. Seiring perjalanan waktu pengguana vape di Kota Pontianak semakin sering kita jumpai pada kelompok masyarakat terutama di kalangan remaja saat ini. Metode Penelitian : Penelitian menggunakan studi literatur berdasarkan 35 jurnal pilihan kemudian di seleksi lagi berdasarkan kriteria literatur menjadi 5 jurnal yang terpilih. Hasil Penelitian : Secara keseluruhan penggunaan rokok elektrik telah menjadi kebiasaan bagi kalangan remaja rentang usia 17 tahun - 25 tahun masih berpendapat tidak berbahaya, Hal itu tidak terlepas dari minimnya pengetahuan akan informasi seputar dampak penggunaanya dengan persentase pengetahuan sebesar 39,5%, dan disertai dukungan keluarga yang mempengaruhi sebesar 53,3%, dimana hal tersebut membuat remaja beranggapan diperbolehkan menggunakan rokok elektrik sebagai kebutuhan seharihari. Saran : Membina kerja sama antara pihak sekolah dan tenaga kesehatan dengan cara melakukan penyuluhan bersama-sama mengenai bahaya menggunakan rokok elektrik.

Actions (login required)

View Item