ANALISIS FUNDAMENTAL NILAI INSTRINSIK MELALUI PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO DAN HARGA PASAR SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS BISNIS-27

CAHAYA, NILAM (2017) ANALISIS FUNDAMENTAL NILAI INSTRINSIK MELALUI PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO DAN HARGA PASAR SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS BISNIS-27. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Pontianak.

[img]
Preview
Text
BAB I DAN V.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III DAN IV.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (678kB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai intrinsik, kondisi harga saham dan keputusan yang sebaiknya diambil investor serta untuk mengetahui beda yang signifikan antara nilai instrinsik dan harga pasar saham pada perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Bisnis-27. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder, yang berupa laporan keuangan perusahaan dan closing price. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Bisnis-27 periode November 2015-Oktober 2016. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode Purposive Sampling. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan diperoleh jumlah sampel sebanyak 23 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis fundamental melalui Pendekatan Price Earning Ratio, uji normalitas dan uji beda t-test dengan sampel berhubungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14 emiten yang memiliki kondisi harga saham terlalu rendah atau murah (undervalued), yaitu AALI, ADRO, AKRA, BBCA, BBRI, BDMN, BMRI, CPIN, GGRM, ICBP, LPKR, MNCN, PTBA dan TLKM, karena nilai instrinsik saham lebih besar daripada harga pasarnya. Sehingga keputusan investasi yang baik dilakukan adalah membeli saham atau menahan apabila saham tersebut telah dimiliki. Sedangkan emiten yang memiliki kondisi harga saham terlalu tinggi atau mahal (overvalued) adalah sebanyak 9 emiten, yaitu ASSI, BBNI, BSDE, INTP, KLBF, PGAS, PWON, SMGR, dan UNTR, karena nilai instrinsik saham lebih kecil daripada harga pasarnya. Sehingga keputusan investasi yang baik dilakukan adalah menjual saham apabila telah memiliki atau menghindari membeli saham. Hasil dari uji normalitas menunjukkan semua data yang digunakan terdistribusi normal dengan asymp sig. (2-tailed) nilai instrinsik 0,145 dan nilai pasar 0,144 yang lebih besar dari 0,05. Untuk hasil pengujian beda t-test dengan sampel berhubungan menunjukkan bahwa tidak memiliki beda yang signifikan atau perbandingan rata-rata antara nilai instrinsik dan nilai pasar tidak terlalu beda jauh. Hal ini ditunjukkan dari asymp sig. (2-tailed) antara nilai instrinsik dan nilai pasar sebesar 0,107 yang lebih besar dari 0,05.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Price Earning Ratio, Nilai Intrinsik Saham, Kondisi Harga Saham, Pengambilan Keputusan Investasi
Subjects: - Ilmu Manajemen
Divisions: Fakultas Ekonomi & Bisnis > Prodi Manajemen
Depositing User: Admin 2
Date Deposited: 27 Dec 2022 03:19
Last Modified: 27 Dec 2022 03:19
URI: http://repository.unmuhpnk.ac.id/id/eprint/1785

Actions (login required)

View Item View Item