FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN DIVISI OPERASIONAL PT. ANGKASA PURA II ( STUDI PADA KC. BANDARA INTERNASIONAL SUPADIO PONTIANAK TAHUN 2020 )

KUSUMA, ANNISA INDAH (2020) FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN DIVISI OPERASIONAL PT. ANGKASA PURA II ( STUDI PADA KC. BANDARA INTERNASIONAL SUPADIO PONTIANAK TAHUN 2020 ). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Pontianak.

	Text (akses file ini dibatasi untuk menghindarkan plagiasi. jika ingin tetap mengakses, silahkan hubungi unit repository UM Pontianak. [email protected]) ii - iv.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (615kB)
Preview	Text i & v.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview

Abstract

Background: Job stress is a stressful condition experienced by workers in completing their work which results in a decrease in work performance, efficiency and productivity. WHO data in 2014, in many countries, 8% of occupational diseases are depression. Research by the labor force survey in 2014 found that there were 440,000 cases of tres due to work in the UK with an incidence of 1,380 cases per 100,000 workers who experienced work-related stress. As much as 35% of stress due to work is fatal and an estimated 43% of lost work days. to find out what factors are related to work stress on the Operational Division employees of PT. Angkasa Pura II Pontianak K. Supadio International Airport Pontianak. Research method: There is a relationship between fatigue and work stress (pvalue 0.038 <0.05), there is a relationship between work shift and work stress (pvalue 0.05> 0.05), and a variable that is not related to work stress is working hours (p-value 0.182> 0.05). ), workload (p-value 0.082> 0.05), and noise (pvalue 0.409> 0.05). Suggestion: It is recommended that the company facilitate the rest room with a door to be used properly and it is necessary to practice relaxation for the workers depending on the type of unit of each division. // Latar Belakang: Stres kerja adalah kondisi tertekan yang dialami pekerja dalam menyelesaikn pekerjaannya yang berakibat pada penurunan produktivitas kerja. Data WHO pada tahun 2014, sebesar 8% penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan adalah depresi. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan pada bagian Divisi Operasional berkaitan dengan jam kerja yang lebih dari 8 jam dalam sehari yang dimulai pada pukul 06:00-18:00 (shift pagi) dan 18:00-06:00 (shift malam) bahwasanya jam kerja dirasa melebihi dari standar yang telah di tetapkan Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan , khususnya pasal 77 sampai dengan pasal 85. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan stress kerja pada karyawan Divisi Operasional PT. Angkasa Pura II Pontianak KC.Bandara Internasional Supadio Pontianak. Metode Penelitian: menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 53 orang yang diambil secara random sampling. Uji statistic yang digunakan chi-square. Hasil penelitian: Ada hubungan antara kelelahan dengan stress kerja (p-value 0.038<0.05), ada hubungan shift kerja dengan stress kerja (p-value 0.05>0.05), dan variable yang tidak berhubungan dengan stress kerja yaitu jam kerja (p-value 0.182>0.05), beban kerja (p-value 0.082>0.05), dan kebisingan (p-value 0.409>0.05). Saran: Disarankan kepada pihak perusahaan untuk memfasilitasi rest room dengan pintu dan menambah jumlah karyawan di shift pagi serta pergantian shift dengan sistem selang seling agar tenaga kerja tidak terus menerus di tempatkan pada shift yang tetap.

Actions (login required)

View Item