PENGGUNAANEKSTRAK MENIRAN (Phyllanthusniruri L) SEBAGAI ANTI JAMUR Saprolegnea Sp. TERHADAP DAYA TETAS TELUR IKAN BAUNG (Mystusnemurus)

KASIM, ABDUL (2020) PENGGUNAANEKSTRAK MENIRAN (Phyllanthusniruri L) SEBAGAI ANTI JAMUR Saprolegnea Sp. TERHADAP DAYA TETAS TELUR IKAN BAUNG (Mystusnemurus). Skripsi thesis, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

[img] Text
2 3 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (391kB)
[img]
Preview
Text
Cover 1 5.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Ikan Baung (Mystus Nemurus)merupakan komoditas ikan air tawar yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai ikan budidaya. Jenis ikan ini dapat dipelihara di kolam atau dalam keramba jaring apung (KJA) dan dapat menyesuaikan diri terhadap pakan buatan. Berdasarkan data pusat data statistik Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Barat tahun 2010, produksi hasil budidaya ikan baung sejumlah 3,1 ton untuk daerah Kuburaya dan 14,6 ton untuk daerah Pontianak dan sekitarnya. Dapat dilihat daerah pontianak sendiri memiliki prospek tersendiri untuk ikan baung pada tahun 2010. Tetapi untuk saat ini pembudidaya dan pemijahan ikan baung masih kurang, untuk penyediaan benih yang berkualitas, baik dalam jumlah maupun waktu yang tepat merupakan faktor utama dalam menjamin kelangsungan usaha pembesaran ikan sampai ukuran konsumsi. Salah satu faktor yang mempengaruhi kuantitas benih adalah penetasan. Senyawa kimia atau biologi yang dapat menghambat pertumbuhan dan aktivitas mikroba disebut senyawa anti mikroba. Zat anti mikroba ini dapat bersifat bakterisidal (membunuh bakteri), bakteriostatik (menghabat pertumbuhan bakteri), fungsidal (membunuh fungi), serta fungistatik (menghambat pertumbuhan fungi) (Fardiaz, 1990). Aktivitas anti mikroba tertentu aktivitasnya dapat meningkat dari bakteriostatik menjadi bakterisidal bila kadar anti mikrobanya dinaikkan melebihi Kadar Hambat Minimal (KHM) (Farmakologi Universitas Indonesia, 1995). Lebih lanjut dijelaskan bahwa mekanisme senyawanya anti mikroba adalah : 1. Menghambat metabolisme sel mikroba. 2. Menghambat sintesis dinding sel mikroba. 3. Menganggu permeabilitas membran sel mikroba 4. Menghambat sintesis protein sel mikroba 5. Menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikroba. Tanaman meniran merupakan salah satu tanaman berkhasiat obat yang dapat dipakai sebagai alternatif pengobatan penyakti jamur pada ikan, selain itu sudah banyak dikenal dan dimanfaatkan masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional (Tampubolon, 1990). Daun dan batang meniran dapat mengobati infeksi jamur Saprolegnia sp pada ikan. Daun, batang dan akar mengandung filantin, flovonoid, sedangkan daun mengandung alkaloid (Budiana, 2002). Sifat alkaloid sebagai anti fungal dan anti bakteri (Soedibyo, 1998) serta flavonoid sebagai anti mikroba (Robinson, 1995). Adapun tujuan dari penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh perendaman ekstrak meniran sebagi anti jamur saprolegnea Sp. terhadap daya tetas telur. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan informasi ilmiah tentang kadar terbaik ekstrak meiran L dalam pencegahan anti jamur saprolegnea Sp terhadap daya tetas telur ikan baung.Penelitian ini dilaksanakan selama 10 hari pada tanggal 11 Agustus sampai 20 Agustus 2018, pada tahapan persiapan pemijahan 1 minggu, dan penelitian selama 2 minggu bertempat di (SUPM) Sekolah Usaha Perikanan Menengah Pontianak, Kabupaten Pontianak.Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: timbangan, mikroskop, spuit,termometer, DO meter, pH meter, aerator, planktonet, mangkok plastik, ember, serokan, penggaris, alat dokumentasi dan alat penunjang lainnya serta toples berukuran 5 liter sebanyak 12 buah sebagai wadah uji dan toples berukuran 2 liter sebanyak 12 buah sebagai wadah perlakuan daya rekat telur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dilakukan dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah: Perlakuan A : Perendaman telur ikan baung tanpa ekstrak meniran (0 ppm) Perlakuan B : Perendaman telur ikan baung dengan ekstrak meniran dengan konsentrasi 150 ppm Perlakuan C : Perendaman telur ikan baung dengan ekstrak meniran dengan konsentrasi 225 ppm Perlakuan D : Perendaman telur ikan baung dengan ekstrak meniran dengan konsentrasi 300 ppm Berdasarkan hasil dari penelitian dengan penggunaan ekstrak meniran dengan konsentrasi 300 ppm sangan efektif mencegah serangan jamur saprolegnea sp serta 225 ppm meningkatkan daya tetas telur ikan baung, yaitu dengan Derajat pembuahan (FR %) telur ikan yang tertinggi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Anti Jamur, Daya Tetas Telur, Ekstrak Meniran, Saprolegnea
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Prodi Budidaya Perairan
Depositing User: S.IP., MA Dwi Cahyo Prasetyo
Date Deposited: 03 Nov 2020 03:27
Last Modified: 03 Nov 2020 03:27
URI: http://repository.unmuhpnk.ac.id/id/eprint/1136

Actions (login required)

View Item View Item