EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa blimbi L.) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI (Aeromonas hydrophila) PADA IKAN TENGADAK (Barbonymus schwanenfeldii)

YUNUS, MUHAMMAD (2019) EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa blimbi L.) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI (Aeromonas hydrophila) PADA IKAN TENGADAK (Barbonymus schwanenfeldii). Skripsi thesis, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

[img]
Preview
Text
141110116.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Ikan tengadak (Barbonymus schwanenfeldii) merupakan ikan endemik Kalimantan ikan tengadak memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan budidayanya. Sistem budidaya intensif yang menerapkan padat penebaran tinggi menyebabkan ikan lebih rentan terserang penyakit. Salah satu jenis penyakit yang sering dijumpai pada organisme budidaya adalah penyakit bakterial yang disebabkan oleh bakteri Motil Aeromonas Septicemia (MAS). Upaya penanganan penyakit MAS dapat dilakukan dengan penambahan bahan alami dalam pakan yang salah satunya yaitu buah belimbung wuluh yang memiliki kandungan antibakteri dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh ikan. Belimbing wuluh merupakan tanaman tropis memiliki kandungan senyawa kimia alami yang di ketahui mempunyai efek anti bakteri yaitu, flaponoid dan fenol. Tujuan Menentukan kadar ekstrak belimbung wuluh yang optimal untuk mencegah pertumbuhan bakteri Aeromonas hydrophilla pada ikan tengadak.Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima tingkat, dengan kadar 0 g, 5 g, 10 g, dan 15 g selama 30 hari. Pemberian ekstrak buah belimbing wuluh yang diaplikasikan melalui pencampuran pakan untuk menekan aktifitas patogenitas, perubahan bobot dan kelangsungan hidup ikan tengadak yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila ialah pada perlakuan E (15 g/kg) dengan nilai rata-rata peningkatan bobot 1,13%. Lanjut uji Analisis varians yang diperoleh yaitu F hitung sebesar 24,65 maka Fhit ≥ Ftabel 1% dinyatakan berbeda sangat nyata. Perhitungan Koefisien Keragaman diperoleh nilai sebesar 24,19% sehingga selanjutnya dilakukan uji lanjut Duncan disimpulkan bahwa perlakuan A berbeda tidak nyata. Perlakuan B sangat berbeda nyata dengan a, c, d, dan e. Perlakuan C berbeda tidak nyata dengan b dan berbeda nyata dengan c. Kemudian Perlakuan D berbeda tidak nyata dengan b. Perlakuan E berbeda nyata dengan c dan d. sehingga perlakuan E memiliki nilai terbaik dalam penelitian karena memiliki tingkat perubahan bobot yang berbeda dari perlakuan tanpa ekstrak buah belimbing wuuluh. ii Sedanagkan untuk kelansungan hidup (SR ) perlaku E (15 g/kg) sebesar 81,14%. Lanjut uji Analisis varians yang diperoleh yaitu F hitung sebesar 7,64 maka Fhit ≥ Ftab1% yang berarti Hi diterima, Ho ditolak antara perlakuan menunjukan perbedaan yang berbeda sangat nyata (P>0,05%), maka dilakuakan uji lanjut yaitu uji Duncan. Perlakuan A berbeda tidak nyata. Perlakuan B berbeda sanagatnyata dengan d dan e. Perlakuan C berbeda sangat nyata dengan b. Sedangkan Perlakuan D berbeda nyata dengan b dan c. Dan perlakuan E berbeda sangat nyat dengan b, c, dan d. Dari hasil tersebut daya efek hambat bakteri pada perlakuan E memiliki perlakuan terbaik dari perlakuan A, C, dan D pasca perlakuan uji tantang dalam meningkatkan kelangsungan hidup ikan tengadak.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Tengadak, Bakteri, Buah Belimbing Wuluh.
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Depositing User: S.IP., MA Dwi Cahyo Prasetyo
Date Deposited: 22 Jun 2020 04:23
Last Modified: 22 Jun 2020 04:23
URI: http://repository.unmuhpnk.ac.id/id/eprint/1100

Actions (login required)

View Item View Item