IDENTEKSI VIRUS TSV (Taura Syndrome Virus ) PADA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus Vannamei) DI KABUPATEN MEMPAWAH HILIR DENGAN METODE PCR (Polymerase Chain Reuction)

EKA SUSANTI, 101110816 (2016) IDENTEKSI VIRUS TSV (Taura Syndrome Virus ) PADA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus Vannamei) DI KABUPATEN MEMPAWAH HILIR DENGAN METODE PCR (Polymerase Chain Reuction). Skripsi thesis, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

[img]
Preview
Text
101110816.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

TSV merupakan penyakit viral pada udang khusunya pada udang vanname yang sangat menular menyerang udang pada semua ukuran atau umur dengan system budidaya. Mengakibatkan mortalitas pada level 80 – 100 % dari total populasi ikan dan masa inkubasi selama 1 – 7 hari. Infeksi virus tersebut dipicu oleh penurunan suhu lingkungan serta penanganan yang kurang maksimal daalam kegiatan budidaya yang dilaksanakan Pentingnya diagnose dan identifikasi yait untuk mengetahui lebih awal terhadap seramam virus yang terjadi di tambak udang. Sehingga bisa dilakukan langkah – langkah pencegahan yang cepat supaya tidak terjadi serangan lebih luas. Diagnosa Penyakit adalah menegnali adanya ketidak normalan pada udang – udang yang dibesarkan seperti pengamata terhadap kelainan – kelaina yang terdapat pada tubuh udang dan kelainan prilaku (Sujono,2013) Pendeteksian TSV dapat dilakukan dengan bebagai cara. Menurut DKP (2004), deteksi penyakit TSV dapat dilakukan dengan melihat gejala klinis (Diagnosa) dan uji laboraturium (Identifikasi ). Yang memulai dari isolasi virus, dilanjutkan dengan identifikasi histopatologi, Mikroskop, electron dan PCR. Namun metode yang umum dilakukan adalah metode PCR Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang dikumpulkan secara observasi, yakni melakukan pengamatan sera lansung terhadap objek yang akan diteliti, sehingga data – data tentang kejadian atau keadaan yang terjadi berdasarkan kenyataan yang terdapat dilapangan. Sampel yang diambil dari masing – masing stasiun dikumpulkan dan lansung dibwa di laboratorium Stasiun Karantina Ikan Supadio Pontianak untuk selanjutnya dilakukan pemerksaan. Data yang dikumpulkan diperkuat dari kutipan pustaka yang berhubunga denga topic penelitian guna mendapatkan gambaran secara umum yang diperlukan Sampel udang yang diambil dari masing – masing stasiun diambil sebanyak 5 ekor yang memiliki cirri – cirri sakit atau tidak sehat sesuai hasil diagnose. Kualitas air yang diamati pada masing – masing tambak nilainya relative sama. Kondisi kualitas tambak memiliki syarat untuk melakukan budidaya dengan suhu 27 C, DO 5 ppm, pH 6 Unit, dan Ammonia 0,15 ppm. Dari hasil identifikasi menggunakan PCR ditemukan bahwa terdapat empat sampel dari Parit Banjar yang terserang Virus TSV positif, dapat dilihat terdapat gari yang sejajar denga control positive. Sedang di desa Nusapati terdapat tiga sampel yang positive TSV sedangkan untuk dua stasiun lainnya negate TSV. Meskipun dari beberapa lokasi terdapat gejala klinis yang sama kemngkinan terseranag penyakit atau bakteri Dari hasil prevalensi yang dilakukan bahwa Desa Pari Banjar Memiliki nilai prevelensi 80 % dengan hasil serangan sebnayak empat sampel kemudian diikuti dengan di ikuti dengan desa Nusapati sebanyak 60% dengan jumlah serangan sampel sebanyak tiga sampel. Hal ini menunjukkan bahwa makin sedikit jumlah serangan maka semakin rendah pula tingkat serangan pada setiap stasiun begitu pula sebaliknya Kata Kunci : virus KHV; PCR IQ 2000; pemeriksaan PCR ; prevalensi dan identifikasi KHV

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Prodi Budidaya Perairan
Depositing User: S.IP., MA Dwi Cahyo Prasetyo
Date Deposited: 30 Apr 2020 08:03
Last Modified: 30 Apr 2020 08:03
URI: http://repository.unmuhpnk.ac.id/id/eprint/1058

Actions (login required)

View Item View Item